Release : 22/12/2017 Genre : Crime, Mystery, Thriller Star : Karl Urban, Al Pacino, Brittany Snow
Al Pacino. Bagi pencinta film pasti pernah mendengar nama tersebut. Aktor kawakan yang punya banyak judul film yang sudah dibintangi. Saya sendiri sebenarnya bukan fans dari Al Pacino. Film yang dibintanginya ya menurut Saya so-so lah (ini masalah selera ya). Di tahun 2017 kemarin Al Pacino membintangi film terbaru yang diberi judul Hangman.
Hangman bercerita tentang polisi khusus kasus pembunuhan, Detective Ruiney (Karl Urban) dan mantan polisi, Detective Archer (Al Pacino) yang harus berurusan dengan pembunuh berantai yang berjuluk Hangman. Seperti namanya metode pembunuhan yang dilakukakan pelaku adalah dengan menggantung korbannya dan menuliskan 1 huruf di tubuh korban. Setiap huruf dari masing-masing korban jika disatukan akan membentuk 1 kata, seperti halnya permainan Hangman (permainan tebak kata). Bukan hanya detective Ruiney dan Archer saja yang menangani kasus ini, ikut bersama mereka seorang jurnalis bernama Christi Davies (Brittany Snow). Bersama mereka berusaha untuk mengungkap siapa sosok dibalik pembunuh berantai tersebut.
Pembunuhan berantai dengan menggantung korbannya
Just another serial killer movie. Menurut Saya tidak terlalu banyak hal spesial di film ini. Jika kalian penikmat film-film bergenre mystery dengan pembunuh berantai sebagai fokus utamanya, kalian akan mendapatkan alur cerita film yang klise. Seorang psikopat yang mempunyai alasan masalah lalu kenapa dia melakukan pembunuhan, detective yang mencoba mengungkapnya ditambah bumbu reporter yang haus akan berita, and so on and so on. Nothing special, tidak ada twisted plot yang bakal bikin blow your mind.
Trio pengungkap kasus pembunuh berantai
Tapi bukan berarti film ini jelek. Film ini masih sangat bisa dinikmati bagi kalian pencinta film mistery. Cuma jangan terlalu berharap lebih selama mengikuti alur cerita yang disajikan
Saya seorang J-Rockstar (sebutan untuk fans J-Rocks) dan Saya mengakui itu. Masa muda Saya (berasa tua banget :D ) diisi dengan mendengarkan lagu-lagu J-Rocks. Mulai dari awal kemunculan mereka di album pertama "Topeng Sahabat" di tahun 2004 sampai sekarang. Sebagain besar lagu mereka Saya hapal dengan jelas liriknya dan sering Saya bawakan pada saat sesi jamsation (mantan anak band yang kehilangan jati diri :D ).
Kenapa Saya suka dengan J-Rocks? Karena genre musik yang mereka usung adalah genre musik yang dari dulu Saya suka, rock dan japanese music. Walaupun eksistensi mereka diawal-awal sempat dicibir karena terkesan "meniru" band-band Jepang (semisal L'Arc~en~Ciel) tetapi mereka mampu membuktikan kalau mereka mempunyai ciri khas sendiri dan mampu bertahan sampai sekarang. Terbukti dengan diluncurkannya album baru mereka bertajuk "Let's Go".
8 tahun waktu yang dibutuhkan sejak album terakhir mereka keluar (Road to Abbey) terbayar manis di album terbaru mereka yang diberi title "Let's Go". Menurut Saya di album ini J-Rocks tampil lebih dewasa. Dengan skill yang pastinya jauh lebih meningkat dibanding awal eksistensi mereka. Album yang berisikan 10 tracks ini terasa sangat kaya dengan berbagai unsur musik yang dimasukkan dan dikemas dengan apik. Bukan melulu musik beraliran rock yang ditawarkan, tapi aliran-aliran musik lain semisal hiphop, dance musik, progresif hingga ballad.
Track list :
01. Kamu, Aku Dan Kalian
02. Dance
03. Tiket Ke Surga
04. Tulisan Takdir Dunia
05. Selamat Jalan
06. Fly Away
07. Demikianlah
08. 10 Commandement
09. Mengertilah Cinta
10. Lagu Rindu
Beberapa hari belakangan ini, bioskop-bioskop Indonesia sedang ramai-ramainya menayangkan film-film bergenre horror. Mungkin bertepatan dengan bulan Oktober dimana identik dengan perayaan halloween. Dari beberapa film horror yang tayang di bioskop, ada satu yang mencuri perhatian dan jadi perbincangan masyarakat pencinta film Indonesia. Ya, kita lagi ngomongin film Pengabdi Setan.
Pertama Saya denger film ini disutradarai oleh Joko Anwar, Saya sudah optimis film ini bakal berkualitas. Joko Anwar gitu loh, jaminan mutu. Apa lagi untuk film bertema horror. Terbukti di 15 hari pertama penayangannya, film Pengabdi Setan sudah tembus 2 juta penonton. Suatu pencapain yang luar biasa untuk film Indonesia.
Apa yang membuat film ini beda dengan film horror kebanyakan? Pertama, film Pengabdi setan tidak menggunakan "jump scare" sebagai formula utamanya yang biasanya dipakai kebanyakan film horror untuk menakut-nakuti penontonnya. Pengabdi Setan lebih mengedepankan atmosfer horror secara visual dan juga suara (Lagu Kelam Malam asli bikin merinding). Kedua tidak ada adegan-adegan panas atau pemeran cewek sexi yang sepertinya jadi senjata andalan di beberapa film-film horror Indonesia. Jadi penonton ga bakal ngerasain "tegang" dibagian lain :D . Walaupun diakui kecantikan Tara Basro ga bisa ditutupin dan memang bikin seger mata :D
Seperti diketahui film Pengabdi Setan merupakan remake dari film tahun 1980. Tetapi bukan berarti film garapan Joko Anwar di tahun 2017 ini sama persis seperti pendahulunya. Bahkan boleh dibilang film ini serupa tapi tak sama. Banyak perbedaan diantara kedua film tersebut. Tanpa bermaksud untuk spoiler, berikut perbedaan antara film Pengabdi Setan tahun 1980 dan 2017 :
Kondisi keluarga
Pada film lawasnya, kondisi keluarga Mawarti digambarkan sebagai keluarga yang kaya raya dengan rumah besar, punya mobil serta pembantu. Sedangkan di film terbarunya, mereka terpaksa pindah ke rumah nenek yang terpencil karena rumah mereka sudah digadaikan. Sejak saat itu, mereka harus hidup pas-pasan agar kebutuhan tercukupi.
Jumlah Keluarga
Keluarga Mawarti di Pengabdi Setan 1980 hanya memiliki dua anak, Rita dan Tomi. Selain karakter bapak, ada juga Pak Karto tukang kebun yang punya penyakit asma dan mbok Darminah sosok pembantu misterius. Sedangkan di versi terbarunya, Bapak mempunyai empat anak: Rini, Tony, Bondi dan Ian. Dan juga ada sosok nenek yang punya penyakit asma. Karakter nenek dan Pak Karto di Pengabdi Setan memiliki peran yang sama tapi tak serupa. Sama-sama penyakitan dan sama-sama menjadi sosok kunci dari tragedi yang terjadi di keluarga Mawarti.
Sifat Karakter
Karakter-karakter utama di Pengabdi Setan tahun 1980 dan 2017 memiliki sifat yang jauh berbeda.
Di film Pengabdi Setan tahun 1980, pemeran utamanya bernama Rita, dinarasikan sebagai anak gaul pada masanya yang doyan dugem dan pulang malam. Sedangkan pada versi terbarunya, pemeran utama bernama Rini, seorang gadis yang terpaksa putus kuliah karena terhalang biaya dan menjadi pengganti ibu untuk mengurus kebutuhan adik-adiknya.
Tomi di film Pengabdi Setan 1980 digambarkan sebagai anak yang suka ngamuk, banting barang, doyan baca primbon, sama berguru ilmu hitam. Sedangkan karakter Tony di Pengabdi Setan 2017 dibuat lebih lovable, sayang keluarga terutama ibunya, rela motornya dijual buat keluarga.
Dalam film Pengabdi Setan tahun 1980, Rita memiliki kekasih bernama Herman. Ga beda jauh dengan Rita, Herman ini ternyata juga doyan dugem bahkan mereka kerap ke diskotik sama-sama, lho. Nah, di filmnya yang baru, Rini didekati oleh anak Pak Ustadz yang bernama Hendra. Selain lemah lembut, ia juga rajin beribadah dan sayang keluarganya. Tapi mereka berdua mati dengan cara yang sama (ooops.. takut spoiler :P )
Sosok Darminah
Di filmnya yang lama, teror keluarga diakibatkan oleh kelakukan iblis yang menyamar sebagai pembantu keluarga, Darminah. Sedangkan di film terbarunya, teror datang sejak Ibu meninggal namun sosok Darminah justru tidak ada. Kemana Darminah? Ada gosip yang mengatakan kalau film Pengabdi Setan 2017 ini merupakan prequel dari Film Pengabdi Setan secara keseluruhan dan sosok Darminah akan muncul di Pengabdi Setan part 2. (Itu gosip loh.. jangan terlalu percaya)
Jika dibanding-bandingin antara Pengabdi Setan tahun 1980 dan tahun 2017, mana yang paling bagus? Jawabannya pasti relatif, tergantung dari kalian hidup di era apa. Jika kalian seumuran dengan bokap nyokap gua dan jadi anak gahol di tahun 1980an mungkin pilihan jatuh pada Pengabdi Setan versi lama karena memang harus diakui film Pengabdi Setan tahun 1980 ini menjadi fenoma tersendiri di era nya.
Bagi generasi milenial, film Pengabdi Setan garapan Joko Anwar pantas dianugrahi sebagai film horror terbaik di tahun 2017 ini.
Bagi yang belum nonton Pengabdi Setan versi 1980 bisa nonton di sini
Kalau mau nonton Film Pengabdi Setan terbaru, nonton di bioskop dong.. (Dukung perfilman Indonesia \^0^/ )